Hari Bahasa Ibu Internasional: Merayakan Keberagaman dan Pelestarian Bahasa Dunia

Surakarta, 21 Februari 2025- Hari Bahasa Ibu Internasional, yang diperingati setiap tanggal 21 Februari, merupakan momen penting untuk merayakan dan memperingati keberagaman bahasa serta mendorong upaya pelestarian bahasa-bahasa yang terancam punah di seluruh dunia. Diusung oleh UNESCO sejak 1999, hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya bahasa ibu sebagai alat komunikasi, pelestarian budaya, dan identitas masyarakat.

Tahun ini, tema yang diangkat dalam peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional adalah “Bahasa Ibu untuk Pendidikan yang Inklusif,” yang menekankan pentingnya penggunaan bahasa ibu dalam sistem pendidikan agar dapat menciptakan ruang belajar yang lebih inklusif dan adil. Dengan menggunakan bahasa yang dikuasai anak-anak sejak lahir, proses belajar menjadi lebih efektif dan mendalam.

Indonesia, dengan lebih dari 700 bahasa daerah, juga memiliki peran besar dalam merayakan hari ini. Sebagai negara yang kaya akan keberagaman bahasa, Indonesia diingatkan akan pentingnya melestarikan bahasa-bahasa daerah yang sering kali terancam punah. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat diajak untuk lebih sadar akan perlunya menjaga dan mengembangkan bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari.

Berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati hari ini, mulai dari seminar, diskusi, hingga pertunjukan seni yang mengangkat kekayaan bahasa dan budaya daerah. Melalui peringatan ini, diharapkan masyarakat dunia semakin menghargai dan menjaga bahasa sebagai bagian dari warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Menghargai Bahasa, Melestarikan Budaya

Bahasa ibu bukan hanya sarana komunikasi, melainkan juga mencerminkan budaya dan cara berpikir suatu masyarakat. Setiap bahasa membawa warisan pengetahuan, tradisi, dan nilai-nilai yang sangat berharga. Dengan terus melestarikan dan mempromosikan penggunaan bahasa ibu, kita tidak hanya menjaga kelangsungan bahasa itu sendiri, tetapi juga menghidupkan kembali warisan budaya yang menjadi identitas suatu komunitas.

Melalui peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, kita diingatkan untuk tidak hanya menghargai bahasa yang kita kuasai, tetapi juga untuk lebih peduli terhadap upaya pelestarian bahasa-bahasa yang ada di dunia. Sebab, setiap bahasa memiliki cerita, sejarah, dan kekayaan budaya yang tak ternilai harganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *