Surakarta, 16 Desember – Setiap tanggal 16 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Akademi TNI, sebuah momentum bersejarah bagi korps militer tanah air. Hari ini menandai hari jadi Akademi Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang dulunya dikenal dengan nama Hari Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Perubahan nama dari Akabri menjadi Akademi TNI merupakan bagian dari proses reformasi dan penyesuaian struktur organisasi TNI pada era 2000-an. Namun, semangat dan makna yang melekat pada tanggal 16 Desember tetap sama, yakni untuk mengenang perjuangan dan kontribusi akademi dalam mencetak perwira-perwira tangguh demi menjaga kedaulatan dan keamanan bangsa.
Sejarah Akademi TNI berawal dari berdirinya lembaga pendidikan militer terintegrasi yang mencakup tiga matra: darat, laut, dan udara. Integrasi ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antar matra dalam mendukung pertahanan negara. Dalam perjalanannya, Akademi TNI terus berkembang dengan mengadopsi teknologi dan pendekatan modern dalam pendidikan militer.
Di tahun ini, peringatan Hari Akademi TNI dirayakan dengan berbagai kegiatan, seperti upacara militer, seminar strategis, hingga pameran teknologi pertahanan. Tema peringatan kali ini adalah “Mencetak Perwira Militer yang Unggul dan Berintegritas di Era Digitalisasi Pertahanan”.
Presiden RI dalam pidatonya menyampaikan apresiasi atas kontribusi Akademi TNI. “Akademi TNI telah menjadi institusi penting dalam menjaga stabilitas negara. Kami bangga dengan para perwira yang lahir dari institusi ini,” ujar Presiden.
Selain itu, Panglima TNI juga menegaskan pentingnya peran Akademi TNI dalam mempersiapkan para perwira yang siap menghadapi tantangan global, termasuk ancaman siber dan perang hibrida.
Momentum Hari Akademi TNI tidak hanya menjadi refleksi bagi keluarga besar TNI, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menghargai jasa-jasa para perwira yang lahir dari lembaga pendidikan militer ini.