Setiap tanggal 13 Februari, dunia memperingati Hari Radio Sedunia sebagai bentuk penghormatan terhadap peran penting radio dalam menyebarkan informasi, mendidik, dan menghibur masyarakat. Hari spesial ini pertama kali dideklarasikan oleh UNESCO pada tahun 2011 untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya media radio sebagai alat komunikasi global.
Radio telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari sejak ditemukan pada akhir abad ke-19. Sebagai salah satu media komunikasi tertua, radio tetap bertahan di tengah kemajuan teknologi digital dan terus berkembang dengan berbagai inovasi. Saat ini, radio tidak hanya hadir dalam bentuk siaran analog, tetapi juga dapat diakses melalui platform digital seperti streaming online dan podcast.
Tema Hari Radio Sedunia tahun ini adalah “Radio dan Kepercayaan” yang menyoroti peran radio dalam menyajikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya di era disinformasi. Kepercayaan publik terhadap radio tetap tinggi karena sifatnya yang lebih personal dan kemampuannya menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang mungkin sulit dijangkau oleh media lain.
Di berbagai negara, Hari Radio Sedunia dirayakan dengan berbagai kegiatan, seperti diskusi publik, seminar, serta siaran khusus yang mengangkat sejarah dan perkembangan radio. Di Indonesia sendiri, banyak stasiun radio mengadakan program spesial untuk merayakan hari bersejarah ini dengan menghadirkan tokoh-tokoh penyiaran dan pakar media.
Dengan tetap relevannya radio di era digital, peringatan Hari Radio Sedunia menjadi momentum untuk mengapresiasi para pekerja radio yang terus berinovasi dalam menyajikan berita, hiburan, dan edukasi bagi pendengar di seluruh dunia.